Sabtu, 30 Desember 2017

Tips Mudah Belajar Matematika


1. Tulislah rumus Matematika yang paling dasar yang kita ketahui.
Ini yang saya lakukan jika pelajaran Matematika berlangsung, lebih tepatnya saat guru Matematika menerangkan di depan kelas. Saya langsung menuliskannya di secarik kertas atau di buku kecil. Saya tulis rumus Matematika yang paling mudah yang saya tulis. Itu saya lakukan agar tidak repot-dan mudah diingat.
2. Jangan dihafal tapi dipraktekan!
Lagi-lagi itu yang saya ketahui! Karena selama ini yang membuat saya keliru adalah cara saya mempelajari Matematika. Yakni, dengan cara menghafal, padahal hal itu tidaklah selamanya membantu. Tapi malah sebaliknya terkadang akan mudah lupa ketimbang dipraktekan. Maka jika ada pelajaran Matematikan saya langsung mempraktekannya di rumah setelah saya mencatat rumus Matematika setelah saya mengetahui dari guru Matematika saat menerangkan di depan kelas.
3. Jangan bilang kata SUSAH sebelum mengetahuinya lebih dahulu dasar rumusnya!
Ini lagi-lagi yang membuat semua sebagai seorang siswa khususnya-dan pada umumnya saya. Sebelum saya mencintai dan menyukai Matematika saya sudah menjudge-nya bahwa Matematika itu pelajaran yang paling susah sedunia! Hingga akhirnya saya beberapa kali bolos alias madol sekolah saat pelajaran Matematika tiba. Namun itu tidak lama saya lakukan. Karena itu akan membuat saya akan tidak suka selamanya dan menganggap Matematika itu susah jika belum dikeahui dasar rumusnya. Hingga akhirnya saya mencoba untuk mencintai dan menyukainya walau awalnya saya pertama kali tidak menerimnya. Tapi lama-kelamaan saya pun akhirnya malah terpicut juga oleh Matematika keika saya mengetahui dasarnya. Ternyata Matematika tidak sesulit dan sesusah pemikaran saya saat menjadi siswa.
4. Jangan malu bertanya jika memang tidak tahu!
Malu bertanya tidak akan tahu selamanya. Itu yang membuat saya bergerak untuk selalu bertanya jika saya tidak tahu rumus apa yang sedang diterangkan oleh guru Matematika di kelas. Walau saya pertama kali lagi-lagi enggan dan sungkan untuk menanyakan hal remeh saat itu yang saya kira. Namun saya rasakan ternyata itu bukan hal remeh namun itu harus saya tanyakan. Karena jika tidak dilakukan saya tidak tahu selamanya. Ya walau kenyataannya saya memang orangnya malas bertanya dan cuek hingga saya membuang sikap saya itu. Hingga saya memberanikan diri beranya kepada guru Matematikan saat pelajarannya berlangsung.Akhirnya sedikit demi sedikit saya akhiranya bisa saya ketahui.
5. Buatlah belajar kelompok kepada yang lebih pintar Matematika
Gengsi. Begitu ketika saya mengikuti belajar kelompok oleh teman-teman sekelas saat diadakan kelompok belajar khususnya pelajaran Matematika. Apalagi jika ada Pekerjaan Rumah (PR) yang mengharuskan harus berkelompok. Mau tidak mau saya pun harus memaruhi ketimbang saya tidak dapat nilai pelajaran itu Namun keika saya lakukan beberapa kesempatan ternyata teman-teman saya saat itu ternyata peduli sesama temannya khususnya saya saat itu. Terlebih yang tidak bisa atau kurang paham dengan Matematika khususnya rumusnya untuk memecahkan soal secara logika. Saya pun lama kelama-lamaan merasakan hal itu. Ternyata dengan adanya belajar kelompok selain bisa menjalin kerja sama juga menjalin persaudaraan sesama teman sekelas. Sungguh menakjubkan! Itu yang saya rasakan saat-saat menjadi siswa. Betapa menyenangkan!

Nah Kawan masihkah kita tidak menyukai dan berkata Matematika itu susah? Walau saya dulu pernah merasakan hal itu tetapi sekarang saya tidak merasakan hal itu kembali. Karena apa? Karena setelah saya tahu tip dan triknya untuk mengetahui serta bagaimana menaklukan pelajaran matematika di sekolah tanpa pusing 7 keliling tapi dengan mudah dan menyenangkan akhirnya saya begitu mendalami Matematika. Bagiamana dengan kamu, Kawan? Mau mengikuti tip dan trik saya ini. Atau, Kawan punya tip dan triks sendiri? Slakan saja! Asal Kawan bisa menyukai dan senang dengan mata pelajaran ini. 


Matematika itu... Istimewa!!


Didunia ini banyak bilangan yang sangat unik dan menarik, bilangan itu banyak sekali keistimewaannya. Berikut keistimewaan bilangan :
·         0
Satu-satunya bilangan yang memiliki semua bilangan sebagai faktornya. Pada bilangan lain, setelah bilangan yang nilainya setengah dari bilangan tersebut, tidak mungkin ada bilangan lain yang menjadi faktornya. Tapi semua bilangan adalah faktor dari 0. Karena setiap bilangan apapun, bila dikalikan dengan 0, maka hasilnya adalah 0.
Contoh: 4 x 0 = 0Satu-satunya bilangan yang tidak mempunyai kelipatan selain dirinya sendiri.
·         1
Satu-satunya bilangan yang mempunyai hanya satu faktor. Setiap bilangan adalah kelipatan dari 1, atau bisa dikatakan, setiap bilangan memiliki 1 sebagai faktor mereka. Bilangan berapapun, dipangkatkan dengan angka 0, maka hasilnya 1, dan bila dipangkatkan 1, hasilnya bilangan itu sendiri.
Contoh: 2^0 = 1      2^1 = 2                           
3^0 = 1      3^1 = 3
·         2
Pertama dan satu-satunya bilangan prima yang genap. Bilangan genap lain memiliki 2 sebagai faktor mereka. Semua bilangan adalah hasil penjumlahan bilangan 2 pangkat sekian (lihat Sistem Bilangan Binary).
Contoh: 89 = 64 + 16 + 8 + 1 = (2^6) + (2^4) + (2^3) + (2^0)
·         3
Bilangan prima ganjil pertama, namun bukan satu-satunya. Semua kelipatan 3, bila angka-angkanya dijumlahkan, maka hasilnya juga akan merupakan kelipatan 3.
Contoh:
3 x 17 = 51 –> 5 + 1 = 6
3 x 15 = 45 –> 4 + 5 = 9
·         4
Pola satuan setiap bilangan pangkat sekian akan berlipat setiap pangkat kelipatan 4.
Contoh:
Deret bilangan 2^x: 2, 4, 8, 16, 32, 64, 128, 256, 512, 1024, dst –> pola satuannya 2, 4, 8, 6, lalu 2 lagi.
Deret bilangan 3^x: 3, 9, 27, 81, 243, 729, 2187, 6561…
Hal itu dikarenakan, bilangan genap apapun, bila dikalikan bilangan itu sendiri sebanyak 4 kali, maka satuannya pasti memiliki satuan 6, sementara setiap bilangan genap dikali 6 hasil satuannya adalah bilangan itu sendiri.
Dan setiap bilangan ganjil selain 5, bila dikalikan bilangan itu sendiri sebanyak 4 kali, maka hasilnya pasti memiliki satuan 1, sementara bilangan berapapun bila dikalikan 1 hasilnya adalah bilangan itu sendiri.
5
Angka 5, bila dikalikan dengan dirinya sendiri, berapa kalipun, satuannya akan selalu 5. Hal itu dikarenakan bilangan ganjil apapun bila dikali 5 maka hasilnya pasti 5.
Bilangan genap apapun, bila dikalikan 5, satuannya pasti 0. Cara termudah untuk menghitung suatu bilangan genap dikali 5 adalah dengan membagi dua bilangan tersebut dan tinggal tambahkan 0 sebagai satuannya.
Contoh: 8 x 5 –> 8/2 = 4 –> 40
18 x 5 –> 18/2 = 9 –> 90
Cara mudah untuk menghitung suatu bilangan ganjil dikali 5 adalah dengan mengurangi 1 bilangan tersebut, lalu dibagi 2, dan tambahkan 0 sebagai satuan.
Contoh: 13 x 5 –> 13 – 1 = 12 –> 12/2 = 6 –> 65
6
Angka 6, bila dikalikan dengan dirinya sendiri, berapa kalipun, satuannya akan selalu 6. Karena bilangan genap berapapun, bila dikalikan 6, maka hasilnya akan memiliki satuan bilangan itu sendiri. Hal itu dikarenakan fakta tentang angka 5, bahwa setiap bilangan genap dikali 5 satuannya pasti 0.
7
Satu, dibagi dengan angka 7, atau dengan kata lain 1/7, hasilnya adalah 0,142857142857142857…dst.
Bilangan 142857 yang terus berulang di sebelah kanan koma pada hasil 1 : 7 adalah sebuah bilangan yang unik karena merupakan Kelipatan Persekutuan dari beberapa bilangan prima, yaitu 3, 11, 13, dan 37.
Bila 142857 dipisahkan angka-angkanya menjadi 142 dan 857, kemudian dijumlahkan, maka hasilnya adalah 999.
142 + 857 = 999
Setiap bilangan yang bukan kelipatan 7 selalu memiliki angka 142857 yang berulang di belakang koma. Polanya selalu sama, namun yang membedakan hanya awalannya saja.
Bila n = 7 dan kelipatannya, maka:
(n+1) /7 = …,142857
(n+2) /7 = …,285714
(n+3) /7 = …,428571
(n+4) /7 = …,571428
(n+5) /7 = …,714285
(n+6) /7 = …,857142
8
1 : 8 = 0,125 –> 1 + 2 + 5 = 8
9
Bilangan berapapun, bila dikalikan 9, maka angka-angkanya bila dijumlahkan hasilnya samadengan 9.
Contoh: 13 x 9 = 117 –> 1 + 1 + 7 = 9

Media Pembelajaran Matematika itu Ibarat Lolipop anak-anak


  • Objek matematika itu abstrak sehingga memerlukan peragaan
Dengan alat pembelajaran matematika, materi matematika yang abstrak disajikan kedalam pendekatan yang lebih konkret, ada visualisasinya, serta manfaat dalam mempelajari materi tersebut dalam kehidupan sehari-hari.  Pembelajarkan matematika secara benar pada siswa mutlak harus menggunakan alat peraga untuk memudahkan siswa mengenal konsep‑konsep matematika.
  • Sifat materi matematika tidak mudah dipahami

Materi dari matematika bersifat abstrak, hal ini menjadikan materi matematika tidak mudah dipahami oleh kebanyakan siswa. Maka dari itu dengan alat pembelajaran matematika siswa diharuskan berpartisipasi lebih aktif, mereka tidak hanya melihat, mendengar, dan memperhatikan saja, tetapi mereka juga harus melakukan/latihan, sehingga pembelajaran minds on dan hands on bisa tercapai, konsep dibangun oleh siswa sendiri. Contohnya : dalam metode eliminasi, apabila disajikan dalam alat peraga maka tiap langkah yang harus dilakukan tidak dihapal oleh siswa tetapi dipahami, mereka membangun konsep sendiri dan mereka tahu alasan melakukan tiap langkah tersebut.
  • Hirarki matematika ketat dan kaku.

Dalam matematika terdapat materi prasyarat yang diperlukan untuk dapat menginjak ke materi selanjutnya. Dimulai dengan menempatkan kemampuan, pengetahuan, ataupun keterampilan yang menjadi salah satu tujuan dalam proses pembelajaran di puncak dari hirarki belajar tersebut, diikuti kemampuan, keterampilan, atau pengetahuan prasyarat yang harus mereka kuasai lebih dahulu agar mereka berhasil mempelajari keterampilan atau pengetahuan diatasnya.  Hirarki matematika bersifat ketat dan kaku artinya dalam pemecahan masalah membutuhkan aturan, prinsip dan konsep-konsep terdefinisi sebagai prasyaratnya, yang membutuhkan konsep konkret sebagai prasyarat berikutnya lagi. Jadi diperlukan media agar dapat menuntun untuk terbiasa dalam belajar matematika yang tatanannya bersifat siatematis dan cenderung kaku.
  • Aplikasi matematika kurang nyata

Dapat dirasakan oleh siswa bahwa aplikasi matematika itu kurang nyata, bahkan siswa hanya menganggap bahwa matematika adalah kumpulan angka dan simbol-simbol. Oleh karena itu diperlukan media agar matematika dapat diaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu siswa juga dapat dengan mudah dalam mempelajari konsep-konsep dalam matematika.
  • Belajar matematika perlu fokus

Matematika memang tidah mudah dipahami, serta hirarkinya yang kaku sehingga membuat siswa menjadi kesulitan dalam mempelajari matematika. Maka dari itu siswa harus fokus ketika guru sedang menerangkan materi matematika, sedangkan kebanyakan guru menggunakan metode ceramah dalam pembelajarannya. Akibatnya siswa menjadi cepat lelah dan bosan dalam belajar matematika, oleh karena itu guru dituntut untuk memiliki kreatifitas dalam pembelajaran matematika. Alat peraga dapat membatu guru untuk menyampaikan ide atau gagasannya dalam pembelajaran matematika agar siswa lebih aktif dan tidak bosan.
  • Citra pembelajaran matematika kurang baik

Pandangan siswa saat ini terhadap matematika memang kurang baik, mereka berpandangan bahwa pembelajaran matematika itu menakutkan, tegang, bosan dan banyak PR. Hal ini disebabkan karena guru kurang dapat mengkomunikasikan materi matematika yang bersifat kaku tersebut agar dapat diterima dan dipahami dengan baik oleh siswa. Pembelajaran matematika di sekolah sampai saat ini umumnya dimulai dari penyampaian definisi atau pengertian dari suatu objek secara intuitif, dilanjutkan dengan pengoperasian terhadap objek tersebut, serta diakhiri dengan pemberian contoh kemudian pemberian tugas atau PR yang banyak sebagai latihan.

  • Kemampuan kognitif siswa masih konkret

Pada dasarnya kemampuan kognitif siswa itu konkret, sedangkan materi matematika itu bersifat abstrak. Hal ini akan menjadi hambatan bagi siswa dalam pembelajaran matematika. maka untuk memahami konsep dan prinsip masih diperlukan pengalaman melalui obyek konkret. Suatu konsep diangkat melalui manipulasi dan observasi terhadap obyek konkret, kemudian dilakukan proses abstraksi dan idealisasi. Jadi dalam proses pembelajaran matematika, peranan media/alat peraga sangat penting untuk pemahaman suatu konsep atau prinsip.
  • Motivasi be
    lajar siswa tidak tinggi

Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan mengembangkan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini, dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini. Atas dasar hal tersebut, maka pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar (SD) hingga dewasa untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama.

Alat Peraga itu Lauknya Matematika


Pemecahan masalah adalah aplikasi dari konsep dan keterampilan dalam ilmu matematika. Dalam pemecahan masalah biasanya melibatkan beberapa kombinasi konsep dan keterampilan dalam suatu situasi baru atau situasi berbeda sebagai contoh pada saat siswa diminta untuk mengukur luas selembar papan, beberapa konsep dan keterampilan ikut terlibat, beberapa konsep yang telibat adalah bujur sangkar, garis sejajar dan sisi. Sedangkan beberapa keterampilan yang terlibat yaitu keterampilan mengukur, menjumlahkan, dan mengalikan.
Matematika adalah ilmu pengetahuan yang paling padat dan tidak medua arti, karena itu istilah simbol, notasi dan semacamnya yang pada matematika lama membingungkan, tidak jelas, keliru atau mendua arti, dalam matematika modern hal tersebut diperjelas, misalnya saja, beda antara bilangan dan lambangnya, beda antara garis dan ruas garis, beda antara sisi yang sama dengan sisi ekivalen, beda antara bentuk geometri dengan bendanya, beda antara notasi garis dengan notasi ruas garis, beda antara konsep dan peragaannya dan lain-lain demikian itu dalam matematika lama tidak dianggap penting, sehingga membingungkan dan dapat berarti ganda.
Pengajaran matematika modern bertujan untuk meluruskan dan mempermudah siswa belajar berhitung dan cabang-cabang matematika lainnya, bukan sebaliknya. Baik dalam matematika lama ataupun matematika modern, konsep-konsep matematika sifatnya abstrak, yang kongkrit adalah pengajarannya. Bila dalam pengajarannya itu kurang atau tanpa alat-alat pengajarannya menjadi abstrak.
Dalam pengajaran matematika lama terlalu abstrak (banyak hafalan, kurang pengertian dan deduktif dalam pengajaran matematika modern menerapkan teori mengajar baru yaitu pieget dan dienes, dimana teori tersebut menekankan pada pentingnya belajar matematika yang menarik dan dapat dipahami oleh siswa, sehingga dalam pembelajaran matematika modern diperlukan alat peraga.
Dengan alat praga yang digunakan pada pembelajaran matematika, materi matematika yang abstrak disajikan kedalam pendekatan yang lebih konkret, ada visualisasinya, serta manfaat dalam mempelajari materi tersebut dalam kehidupan sehari-hari. untukmembelajarkan matematika secara benar pada siswa mutlak harus menggunakan alat peraga untuk memudahkan siswa mengenal konsep‑konsep matematika.



Matematika itu gak Nyeremin kok


Matematika yang merupakaan satu komponen dalam kurikulum, yaitu merupakan salah satu disiplin ilmu, dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan berargumentasi. Kemampuan matematika yang diperlukan untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan, menjadikan penguasaan matematika yang kuat perlu dibina sejak dini. 
Namun, pada jenjang pendidikan dasar dan menengah masih sering terjadi permasalahan berkaitan dengan kurangnya penguasaan materi matematika.
Salah satu penyebab kurangnya penguasaan materi matematika adalah rendahnya minat siswa untuk belajar matematika. Siswa selalu berasumsi bahwa pelajaran matematika merupakan salah satu pelajaran yang cukup menyulitkan dan tidak menyenangkan.
Upaya perbaikan dan peningkatan mutu pembelajaran matematika bagi siswa telah dilakukan, namun keluhan tentang kesulitan belajar matematika masih sering terdengar.
Kesulitan belajar yang timbul ini tidak semata-mata bersumber dari diri siswa, tetapi bisa juga bersumber dari luar diri siswa, misalnya cara penyajian pelajaran yang dilakukan oleh guru yang tidak atau kurang menarik, sehingga siswa tidak berminat belajar matematika. Apabila siswa dengan kondisi kurang minat untuk belajar matematika dibiarkan tanpa ada penanganan dari seorang guru, maka yang akan terjadi adalah siswa yang hanya datang dan duduk untuk menerima materi dari guru, namun siswa tersebut merasa tersiksa dan tidak menikmati saat belajar dengan guru.  
Seorang guru harus mampu membangkitkan minat semua siswa terhadap pelajaran yang diajarkannya. Keberhasilan pembelajaran pada ranah kognitif dan psikomotor sangat ditentukan oleh kondisi afektif siswa. Siswa yang memiliki minat belajar dan sikap positif terhadap pelajaran akan merasa senang mempelajari mata pelajaran tersebut, sehingga diharapkan dapat mencapai hasil belajar yang optimal. Siswa yang memiliki minat terhadap suatu mata pelajaran, cenderung untuk memberikan perhatian atau merasa senang yang lebih besar kepada pelajaran tersebut.
Namun apabila pelajaran tersebut tidak menimbulkan rasa senang, maka ia tidak akan memiliki minat pada pelajaran tersebut.
Seorang guru harus dapat merekayasa sistem pembelajaran dengan strategi yang bervariasi dan tentunya melibatkan siswa secara aktif. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar siswa turut serta dalam semua proses pembelajaran, tidak hanya mental tetapi juga melibatkan fisik, sehingga siswa dapat merasakan suasana belajar yang lebih menyenangkan sehingga hasil belajar dapat lebih dimaksimalkan. Oleh karena itu, pembelajaran yang dilakukan antara guru dan harus mengacu pada peningkatan aktifitas dan partisipasi siswa.
Guru tidak hanya melakukan kegiatan menyampaikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kepada siswa, akan tetapi guru harus mampu membawa siswa aktif dalam berbagai bentuk belajar, yang dikenal dengan pembelajaran aktif. Kegiatan aktif siswa dalam proses pembelajaran, merupakan indikasi bahwa siswa memiliki minat dalam belajar. Tumbuhnya minat siswa saat belajar, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan yang dimiliki dengan ditunjukkan oleh hasil belajar yang lebih baik. Oleh karena itu, setiap guru yang berharap terhadap peningkatan hasil belajar siswa, pasti akan berupaya untuk mencari berbagai macam solusi dari permasalahan yang dihadapi khususnya berkaitan dengan permasalahan yang dapat menjadi penyebab rendahnya hasil belajar siswa tersebut.


Gimana ya caranya agar Matematika itu nyenengin?



Tidak bisa ditampik lagi kalau bidang studi Matematika kerap menjadi momok bagi anak-anak. Mereka selalu merasa kesulitan dalam menghitung, memahami soal cerita, hingga menghafalkan rumus-rumus yang jumlah tidak sedikit. Akhirnya anak-anak jadi membenci Matematika dan malas mempelajarinya dengan lebih serius.Sebenarnya Matematika bukanlah sesuatu yang sulit untuk dipelajari. Setiap anak bisa memahami dengan baik asal cara belajarnya tepat.
Belajar Matematika tidak bisa dilakukan dengan drill soal terus menerus agar paham. Belajar Matematika harus dilakukan dengan cara yang menyenangkan agar anak-anak bisa mudah memahaminya tanpa merasa kesulitan dan terpaksa sehingga anak-anak dapat menyukai dan gemar belajar matematika. Berikut tips yang bisa dipraktikkan agar belajar jadi asyik dan menyenangkan:
  • Belajar di Alam Terbuka

Tidak selamanya kegiatan belajar mengajar dilakukan di dalam ruangan kelas. Ada kalanya, anak-anak harus diajak ke luar ruangan untuk belajar dengan cara yang lebih seru. Dalam belajar Matematika juga demikian, anak-anak bisa diajak keluar ruangan lalu belajar secara menyenangkan. Bila perlu menggunakan alam sekitar untuk menunjang pembelajarannya. Anak-anak bisa diajarkan cara berhitung dengan menyenangkan, misal dengan daun-daun atau bunga. Mereka bisa diajarkan pengurangan dengan melakukan transaksi pembelian di pasar atau kantin. Hal-hal semacam ini lebih mendekatkan anak-anak pada penerapan Matematika yang secara tidak langsung juga meningkatkan kemampuan matematisnya.

  • Menggunakan Permainan

Selain belajar di alam terbuka, belajar Matematika juga bisa dilakukan dengan permainan yang menyenangkan. Permainan yang bisa dilakukan ada dua jenis. Pertama permainan yang dilakukan secara langsung, misal berhitung dengan jari, cepat-cepatan menjawab, dan lain sebagainya. Permainan kedua bisa dilakukan dengan alat peraga dan juga aplikasi yang ada pada komputer atau ponsel pintar. Aplikasi belajar Matematika pada ponsel pintar sudah banyak sekali jenisnya. Anak-anak bisa diajak bermain sesuai dengan tingkatan kemampuannya. Misal aplikasi belajar penjumlahan, perkalian, hingga soal-soal pemecahan masalah lainnya.Untuk alat peraga, anak bisa diajarkan untuk mencari luas, volume, dan belajar pecahan dengan bahan kertas karton yang digunting.

  • Mempelajari Trik-Trik Matematika

Bagi anak-anak, hal paling menyebalkan dari belajar Matematika adalah susahnya menghafal rumus. Hampir di setiap materi Matematika, rumus yang digunakan cukup banyak dan semakin sulit. Bagi mereka yang memiliki daya ingat, menghafal rumus tidak akan jadi masalah. Namun bagi mereka yang susah dalam hal menghafal bisa menjadi masalah yang cukup fatal. Untuk mengatasi hal ini, beberapa trik Matematika akhirnya diciptakan. Dengan trik ini, Matematika bisa dipelajari dengan lebih menyenangkan. Trik dalam Matematika bisa berupa bagaimana menghitung dengan cepat, mencari nilai tertentu tanpa rumus rumit, hingga menggunakan jembatan keledai untuk menghafalkan rumus-rumus yang cukup panjang dan membingungkan.

  • Mempelajari Sempoa

Sempoa adalah alat hitung yang banyak digunakan oleh masyarakat Tiongkok. Dengan alat ini, hampir semua operasi bilangan bisa dilakukan dengan baik dan benar. Anak bisa diajari menggunakan sempoa untuk lebih memudahkan mereka dalam hal menghitung. Anak-anak jadi lebih cepat dalam menghitung sehingga waktu yang dihabiskan untuk belajar jauh lebih sedikit. Seiring dengan berjalannya waktu, anak-anak jadi tidak membutuhkan sempoa lagi. Dengan gerakan tangannya yang membayangkan sempoa, dia bisa melakukan penghitungan cepat. Metode sempoa bisa diajarkan pada anak-anak sejak dini. Begitu mereka menguasai metode sempoa, anak-anak akan menerapkannya terus menerus hingga mereka masuk ke SMP dan SMA.


Matematika itu Membantu Masa Depan Kita

Salah satu karakteristik matematika adalah diterapkan atau diaplikasikan dalam bidang ilmu lain maupun dalam kehidupan sehari-hari. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak lepas dari peranan matematika. Ketika ada sebuah penelitian untuk membuat sesuatu yang baru atau untuk mengembangkan suatu hal yang telah ada, maka matematika digunakan ketika melakukan penelitian. Mulai perumusan masalah, pengumpulan data dan fakta, penggambaran dan pengolahan data serta penganalisisan data sampai penarikan kesimpulannya.
Ketika ada masalah belajar maka perlu adanya penyelesaian atau solusi. Kondisi seperti ini matematika digunakan melalui investigasi dan problem solving. Kedua hal tersebut merupakan jantungnya matematika untuk membantu siswa meningkatkan kemampuan menemukan, menganalisis, dan membuktikan serta dapat memebantu siswa menyelesaiakan masalah yang berbeda-beda sesuai dengan situasinya. Ada lima langkah penyelesaian masalah.
  1.  Menyajikan penyelesaian masalah dalam bentuk umum
  2. Menyajikan kembali masalah dalam dalam bentuk operasional.
  3. Menentukan strategi atau prosedur menyelesaikan masalah
  4. Menyelesaikan masalah


Matematika dapat digunakan untuk menyeleksi atau menyaring data yang ada. Seperti tes seleksi calon PNS, Polisi, TNI, pelajar, mahasaiswa atau karyawan menggunakan tes tulis dengan materi matematika (biasanya logika dan berhitung) untuk mengetahui kemampuan berpikir cepat dan dapat menyelesaikan masalah. Dalam bidang teknik matematika digunakan seperti teknik informatika atau komputer menggunakan konsep bilangan basis, teknik industri atau mesin matematika digunakan untuk menentukan ketelitian suatu alat ukur atau perkakas yang digunakan. 
Setiap hari, kehidupan akan cukup sulit jika tidak memiliki pengetahuan tentang matematika sedikitpun. Jelas bahwa matematika sangat berperan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga apabila ada siswa yang mengatakan ingin menghindari matematika sebenarnya itu tidak dapat dilakukan. Karena mau tidak mau matematika digunakan dalam aktivitas sehari-harinya. Berdasarkan fenomena tersebut maka proses matematika di masa dating sangat bagus.
Berbicara tentang Matematika tak akan pernah terlepas dari kehidupan. Karena hampir dalam setiap aktivitas sehari-hari entah disadari atau tidak kita pasti menggunakan Matematika. Mulai dari bangun tidur hingga menjelang tidur lagi. Oleh karena itu, Matematika menjadi salah satu pelajaran terpenting yang harus dikuasai oleh setiap orang yang ingin meraih sukses dalam kehidupannya. 

Tips Mudah Belajar Matematika

1. Tulislah rumus Matematika yang paling dasar yang kita ketahui. Ini yang saya lakukan jika pelajaran Matematika berlangsung, lebih t...