- Objek matematika itu abstrak sehingga memerlukan peragaan
Dengan alat
pembelajaran matematika, materi matematika yang abstrak disajikan kedalam
pendekatan yang lebih konkret, ada visualisasinya, serta manfaat dalam
mempelajari materi tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajarkan
matematika secara benar pada siswa mutlak harus menggunakan alat
peraga untuk memudahkan siswa mengenal konsep‑konsep matematika.
- Sifat materi matematika tidak mudah dipahami
Materi dari
matematika bersifat abstrak, hal ini menjadikan materi matematika tidak mudah
dipahami oleh kebanyakan siswa. Maka dari itu dengan alat pembelajaran
matematika siswa diharuskan berpartisipasi lebih aktif, mereka tidak hanya
melihat, mendengar, dan memperhatikan saja, tetapi mereka juga harus
melakukan/latihan, sehingga pembelajaran minds on dan hands on bisa tercapai,
konsep dibangun oleh siswa sendiri. Contohnya : dalam metode eliminasi, apabila
disajikan dalam alat peraga maka tiap langkah yang harus dilakukan tidak
dihapal oleh siswa tetapi dipahami, mereka membangun konsep sendiri dan mereka
tahu alasan melakukan tiap langkah tersebut.
- Hirarki matematika ketat dan kaku.
Dalam matematika
terdapat materi prasyarat yang diperlukan untuk dapat menginjak ke materi
selanjutnya. Dimulai dengan menempatkan kemampuan, pengetahuan, ataupun
keterampilan yang menjadi salah satu tujuan dalam proses pembelajaran di puncak
dari hirarki belajar tersebut, diikuti kemampuan, keterampilan, atau
pengetahuan prasyarat yang harus mereka kuasai lebih dahulu agar mereka
berhasil mempelajari keterampilan atau pengetahuan diatasnya. Hirarki
matematika bersifat ketat dan kaku artinya dalam pemecahan masalah membutuhkan
aturan, prinsip dan konsep-konsep terdefinisi sebagai prasyaratnya, yang
membutuhkan konsep konkret sebagai prasyarat berikutnya lagi. Jadi diperlukan
media agar dapat menuntun untuk terbiasa dalam belajar matematika yang
tatanannya bersifat siatematis dan cenderung kaku.
- Aplikasi matematika kurang nyata
Dapat dirasakan oleh
siswa bahwa aplikasi matematika itu kurang nyata, bahkan siswa hanya menganggap
bahwa matematika adalah kumpulan angka dan simbol-simbol. Oleh karena itu
diperlukan media agar matematika dapat diaplikasikan ke dalam kehidupan
sehari-hari. Dengan begitu siswa juga dapat dengan mudah dalam mempelajari
konsep-konsep dalam matematika.
- Belajar matematika perlu fokus
Matematika memang
tidah mudah dipahami, serta hirarkinya yang kaku sehingga membuat siswa menjadi
kesulitan dalam mempelajari matematika. Maka dari itu siswa harus fokus ketika
guru sedang menerangkan materi matematika, sedangkan kebanyakan guru
menggunakan metode ceramah dalam pembelajarannya. Akibatnya siswa menjadi cepat
lelah dan bosan dalam belajar matematika, oleh karena itu guru dituntut untuk
memiliki kreatifitas dalam pembelajaran matematika. Alat peraga dapat membatu
guru untuk menyampaikan ide atau gagasannya dalam pembelajaran matematika agar
siswa lebih aktif dan tidak bosan.
- Citra pembelajaran matematika kurang baik
Pandangan
siswa saat ini terhadap matematika memang kurang baik, mereka berpandangan
bahwa pembelajaran matematika itu menakutkan, tegang, bosan dan banyak PR. Hal
ini disebabkan karena guru kurang dapat mengkomunikasikan materi matematika
yang bersifat kaku tersebut agar dapat diterima dan dipahami dengan baik oleh
siswa. Pembelajaran matematika di sekolah sampai saat ini umumnya dimulai
dari penyampaian definisi atau pengertian dari suatu objek secara intuitif, dilanjutkan
dengan pengoperasian terhadap objek tersebut, serta diakhiri dengan pemberian
contoh kemudian pemberian tugas atau PR yang banyak sebagai latihan.
- Kemampuan kognitif siswa masih konkret
Pada dasarnya
kemampuan kognitif siswa itu konkret, sedangkan materi matematika itu bersifat
abstrak. Hal ini akan menjadi hambatan bagi siswa dalam pembelajaran
matematika. maka untuk memahami konsep dan prinsip masih diperlukan pengalaman
melalui obyek konkret. Suatu konsep diangkat melalui manipulasi dan observasi
terhadap obyek konkret, kemudian dilakukan proses abstraksi dan idealisasi.
Jadi dalam proses pembelajaran matematika, peranan media/alat peraga sangat
penting untuk pemahaman suatu konsep atau prinsip.
- Motivasi be lajar siswa tidak tinggi
Matematika merupakan
ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran
penting dalam berbagai disiplin dan mengembangkan daya pikir manusia.
Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini,
dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar,
analisis, teori peluang dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta
teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.
Atas dasar hal tersebut, maka pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua
peserta didik mulai dari sekolah dasar (SD) hingga dewasa untuk membekali
peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis,
dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar